Identify the Hidden Potential & Learning Style of your child

Identify the Hidden Potential & Learning Style of your child

Sabtu, 31 Oktober 2015

LIMA PRINSIP DETEKSI BAKAT SIDIK JARI DMI



Ada lima prinsip yang perlu dipahami oleh para testee (peserta tes DMI) sebelum membaca Hasil Deteksi Bakat Sidikjari DMI yang ada dalam Buku Assessment Report DMI:
  1. Developing no change: Bakat yang telah ada dan telah diketahui adalah untuk dikembangkan, bukan untuk diubah. Setiap perubahan bisa ke arah positif (tumbuh-kembang) namun juga bisa menjadi negative (tidak tumbuh dan tidak berkembang). Namun jika berkembang – dan itu berdasarkan bakat unggulnya – maka seseorang akan menuju kepada perubahan yang lebih positif. Setiap perubahan belum tentu berkembang, sedangkan setiap perkembangan pastilah mengalami perubahan, dan perubahan tersebut menuju ke arah yang lebih baik dan lebih berdaya guna.
  2. Convergen no divergen: Fokuslah pada bakat, sedangkan minat sewajarnya menyesuaikan pada bakat. Bakat merupakan potensi inherent yang dibawa oleh seseorang sejak dilahirkan. Sedangkan minat merupakan pengaruh lingkungan dan kebiasaan dari seseorang yang mudah muncul dan mudah pula hilang (bosan) berdasarkan hal yang sedang trend di masyarakat. Jika seseorang fokus pada bakat kuatnya maka ia akan hidup lebih efektif, efisien dan produktif.
  3. Strength Approach no defisite Approach: Utamakanlah bakat yang lebih kuat (unggul), karena bakat yang lemah akan mengikuti laju perkembangan bakat yang kuat. Mengembangkan bakat yang lebih kuat akan lebih mudah dilakukan daripada mengembangkan bakat yang lemah. Tuluslah menerima kelemahan sekaligus bangga mengembangkan bakat yang kuat. Setiap pribadi pasti punya kelemahan sekaligus kekuatan. Banyak orang gagal memiliki keahlian dan kompetensi, atau bahkan gagal sukses karena sibuk dengan kelemahannya dan lupa terhadap bakat kuat yang telah dimilikinya.
  4. Optimist no pessimist: Bangga terhadap bakat kuat akan menimbulkan rasa optimisme baru. Rasa optimis yang ada jika dipadukan dengan bakat yang kuat maka akan menimbulkan prestasi maksimal yang diharapkan. Optimisme dapat muncul karena tumbuhnya minat yang selaras dengan bakatnya. Dan minat yang positif adalah yang sesuai dengan bakat kuatnya yang diikuti dengan rasa optimisme. Orang yang optimis akan gembira mendapatkan penugasan-penugasan dalam melaksanakan pekerjaannya.
  5. Proportional no balance: Bakat unggul dan kelompok usia (Golden-age; Midle-age; Adult-age) yang berbeda antar satu orang dengan orang lainnya, akan menuntut penanganan dan perlakuan yang berbeda pula (proportional). Setiap pribadi adalah unik(individual differences) itulah pentingnya seseorang ditempatkan sesuai dengan keunikan bakat dan minatnya (the right man on the right place). Sukses adalah kombinasi optimal antara bakat, minat dan cara hidup yang sehat. Dan puncak sukses adalah menjadi yang terbaik (maksimal) pada bidangnya (spesialisasi) dan bermanfaat(added value) bagi diri sendiri dan orang lain disekitarnya (di keluarga, di masyarakat, di tempat bekerja).
Semoga kita dan generasi yang akan datang dapat lebih berkembang berdasarkan bakat dan minatnya masing-masing. Jadilah dirimu sendiri (be your self) yang memiliki keunggulan bersaing positif yang berbeda dari yang lainnya (competitive advantage).

Kantor Pusat DMI
GRAHA POGUNG LOR No. 2,3,4, Lantai 1,
Jl. Ringroad Utara, Pogung Lor, Yogyakarta
Contact Person : Richy (08562567061 / 08159634035)

TES BAKAT MELALUI MEDIA SIDIK JARI

Sebenarnya kata yang paling tepat untuk mewakili kata ”tes” dalam konteks Tes Bakat ini adalah kata ”deteksi”. Jika menggunakan kata tes, maka harus ada serangkaian tanya jawab, atau ujian secara tertulis maupun lisan. Pada Tes Bakat DMI ini tidak pernah menggunakan ujian maupun tanya jawab, sehingga yang paling tepat adalah deteksi bakat melalui media sidik jari. Mengapa sidik jari seseorang perlu dideteksi ? Pertama, karena sidik jari manusia sangatlah unik sebagaimana keunikan manusia itu sendiri. Setiap sidik jari seseorang berbeda dengan sidik jari orang yang lainnya, bahkan orang kembar sekalipun tidak memiliki sidik jari yang sama. Betapa agungnya sang pencipta dalam menciptakan sidik jari yang berbeda-beda.Kedua, sudah sejak zaman dahulu kala, sidik jari seseorang digunakan sebagai database oleh dunia kepolisian sebagai sarana identifikasi identitas seseorang. Ketiga, digunakan sebagai bukti legal dan identitas sah yang dibubuhkan dalam selembar surat tanda tamat belajar atau ijazah seseorang. Keempat, digunakan dalam proses pembuatan paspor seseorang yang akan bepergian antar negara. Kelima, sidik jari digunakan sebagai media untuk mengetahui bakat atau talenta seseorang. Tidak menutup kemungkinan analisa sidik jari pada zaman berikutnya akan berkembang dalam aspek kepentingan yang lainnya.

ANALISA SIDIK JARI UNTUK MENGETAHUI BAKAT
Bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir (Sumber : Kamus Besar) Karena bakat adalah pembawaan dari lahir maka, seseorang tidak bisa memilih suka atau tidak suka. Ia telah terbentuk dengan sendirinya. Ibarat komputer, terlahir lengkap dengan di install secara sempurna dan siap untuk dioperasikan dengan baik dan maksimal. Kelahiran manusia pun seperti komputer yang sudah di-install dengan program MS-word, Excel, PowerPoint, dan CorellDraw. Apakah keunggulan kita dalam berkata-kata (kecerdasan linguistik) seperti dalam program MS-Word ? Apakah dalam berhitung (kecerdasan logic-matemathic) seperti dalam program Excel ? Apakah dalam menggambar (kecerdasan visual spasial) seperti dalam CorellDraw ? Setiap orang memiliki semua bakat yang dibutuhkan dalam menopang eksistensinya, hanya saja dominasi keunggulannya berbeda-beda. Tidak semua orang ahli bermusik, tidak semua orang ahli dalam bidang matematika dan seterusnya. Dalam pembahasan ini penulis mengambil referensi bakat dari Prof. Howard Gardner, PhD., dari Havard University yang menyebutkan bahwa bakat seseorang itu bisa dikelompokkan dalam sembilan macam antara lain : Linguistic (Word Smart), Logic Matemethic (Logic Smart), Intrapersonal (Self Smart), Interpersonal (People Smart), Bodly Kinestethic (Body Smart), Visual Spatial (Picture Smart), Musical (Music Smart), Naturalits (Nature Smart), Existenstial (Existence Smart). Dimanakah bakat diri kita ? Bidang apakah bakat anak-anak kita ? Sudah tahukah kita terhadap bakat orang-orang yang dekat kepada kita ? Sudah mengertikah kita terhadap bakat dari orang-orang yang kita cinta ?

DMI
Dermatoglyphics Multiple Intelligence Assessment ( DMI ) adalah ILMU / METODA yang berbasis teknologi canggih (Statistika  & Programa Komputer) guna membaca / mendeteksi PETA POTENSI DIRI melalui sidik jari (FINGERPRINTS) sebagai bentuk rasa syukur & ikhtiar manusia atas karunia TUHAN.
Deteksi bakat DMI ini bisa digunakan untuk anak usia 2 tahun sampai orang dewasa usia 90 tahun. Prosesnya melalui scan kesepuluh sidik jari tangan lebih kurang 10 menit saja dan tidak melalui tanya jawab serta tidak menjawab soal-soal tes. Sehingga anak tidak perlu merasa cemas dan capek saat ikut tes.

TUJUH MANFAAT PRAKTIS
  1. Lebih percaya diri
  2. Lebih efektif / efisien dalam mengejar dan menata prestasi / karier
  3. Aktifitas sehari-hari lebih fokus dan terencana
  4. Beban hidup terasa lebih ringan dan lebih pasti
  5. Memudahkan mengambil keputusan untuk mencari pendidikan yang sesuai bagi anak-anak usia sekolah (pelajar : untuk memilih jurusan IPA atau IPS, untuk memilih fakultas yang sesuai; dan mahasiswa : untuk menentukan karier setelah wisuda)
  6. Memudahkan mengambil keputusan untuk memilih bidang usaha / bisnis yang sesuai bagi para calon pengusaha
  7. Rekrutment dan penempatan pegawai pada sebuah perusahaan / instansi (The right man on the right place)
DELAPAN MANFAAT KHUSUS
  1. Mengetahui distribusi kecerdasan multiple intelligence (logic-matemathic; linguistic; intrapersonal; interpersonal; bodely-kinestethic; visual-spasial; musical; naturalist)
  2. Mengetahui driven models seseorang
  3. Mengetahui learning style
  4. Mengetahui learning sensitivity
  5. Mengetahui karakter komunikasi
  6. Memantapkan pilihan karir dimasa depan
  7. Mengetahui gaya manajemen kerja seseorang
SEMBILAN MANFAAT BAGI SEKOLAH
  1. Mengelompokkan siswa pada ”KELAS” berbasis KEPEKAAN BELAJAR (Rendah, Sedang, Tinggi)
  2. Mengelompokkan siswa pada ”KEGIATAN BELAJAR”  berbasis GAYA BELAJAR (Praktek/ Kinestetik, Membaca/ Visual, Diskusi/ Auditorial)
  3. M Mengelompokkan siswa pada ”KEGIATAN EKSTRAKURIKULER” berbasis DELAPAN KECERDASAN (Linguistic (Word Smart), Logic Matemethic (Logic Smart), Intrapersonal (Self Smart), Interpersonal (People Smart), Bodly Kinestethic (Body Smart), Visual Spatial (Picture Smart), Musical (Music Smart), Naturalits (Nature Smart))
  4. Melakukan PENDEKATAN KEPADA SISWA berbasis ”SIFAT KEPRIBADIAN” (Afektif, Kognitif, Reflektif, Kritikal)
  5. Menerima dengan baik adanya beda potensi secara proporsional (MULTIPLE INTELLIGENCE bukan MONO INTELLIGENCE)
  6. Lebih fokus dan efektif dalm proses pembelajaran & komunikasi
  7. Mengimbangi ketidakpastian kurikulum
  8. Mendekatkan PROSES PEMBELAJARAN dengan PROSES KEHIDUPAN di alam nyata (Realistis-Obyektif)
  9. Berkeadilan dalam keberagaman (BHINEKA TUNGGAL IKA)
TIGA PROGRAM DMI ASSESSMENT :
  1. FOR PRE SCHOOL :
    1. BALITA (2 TH)
    2. PLAY GROUP
    3. TAMAN KANAK-KANAK
  2. FOR STUDENT :
    1. SD / MADRASAH IBTIDAYAH
    2. SMP / MADRASAH TSANAWIYAH
    3. SMA / SMK / MADRASAH ALIYAH
  3. FOR GENERAL :
    1. UNTUK PREPARE (PENSIUNAN, WISUDAWAN, MELAMAR PEKERJAAN & CALON PENGUSAHA)
    2. FUNGSI PERSONALIA (REKRUTMEN, STAFFING, PROMOSI & MUTASI)
    3. MAHASISWA (DIPLOMA; S-1;S-2;S-3), GURU, DOSEN, KARYAWAN, PIMPINAN
    4. BIROKRAT (DINAS, DEPARTEMEN); POLITIKUS; PENGUSAHA; SENIMAN; AGAMAWAN; DLL
 SEMBILAN KEUNGGULAN DMI :
  1. BISA UNTUK SEMUA USIA ( 2 – 90 TAHUN)
  2. PESERTA TIDAK CEMAS
  3. CEPAT DAN AKURAT
  4. FULL SYSTEM DAN OBYEKTIF
  5. BERBASIS BIOPSIKOLOGI DAN BIOMETRI
  6. SEKALI SEUMUR HIDUP
  7. BISA UNTUK ANAK AUTIS , ANAK HIPERAKTIF DAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS LAINNYA
  8. MENDAPATKAN ENAM JENIS TES SEKALIGUS DAN DUA REKOMENDASI PENTING BAGI MASA DEPAN SESEORANG
  9. MENDAPATKAN LAYANAN KONSULTASI PSIKOLOGI GRATIS SEUMUR HIDUP MELALUI CALL CENTRE ATAU DATANG LANGSUNG KE YOGYAKARTA
TUJUH KEUNGGULAN DMI DIBANDING TES BAKAT SIDIKJARI LAINNYA :
  1. PUNYA HAK CIPTA , LEGAL FORMAL YANG DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SELAMA 50 TAHUN.
  2. PERTAMA LEGAL DI INDONESIA. HATI-HATI DENGAN PRODUK ILLEGAL.
  3. JARINGAN TERBESAR DI INDONESIA.
  4. DATA BASE  BIOMETRIK  SIDIK JARI PALING LENGKAP.
  5. MATERI WEBSITE SIDIK JARI TERLENGKAP DAN TRANSPARAN.
  6. JELAS ALAMAT DAN TOKOH PENGEMBANGNYA (DI INDONESIA MAUPUN  KANTOR INDUKNYA DI SINGAPURA).
  7. LEBIH LENGKAP, OBYEKTIF, CEPAT DAN AKURAT .
TUJUH CARA IKUT TES BAKAT SIDIK JARI DMI :
  1. Membayar uang tes secara tunai Rp 2.000.000,- per orang (harga bisa berubah-ubah setiap waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu)
  2. Mengisi data identitas diri (nama dan alamat)
  3. Kedua belah telapak tangan (kanan dan kiri) diberi titik ATD
  4. Diambil foto wajah
  5. Kesepuluh sidik jari tangan (kanan dan kiri) dipindai dengan scaner
  6. Menunggu buku hasil tes selama dua minggu
  7. Mendapatkan penjelasan dan konsultasi psikologi yang sangat dibutuhkan dan sangat besar manfaatnya
SOP MENCAPAI SUKSES :
  1. Potensi -> Stimulasi -> Strategi -> Perubahan Perilaku (Puncak Sukses).
  2. Mengenali Bakat -> Mengembangkan Bakat -> Mengarahkan Bakat -> Perubahan Perilaku (Puncak Sukses).
  3. Bakat -> Minat -> Sikap -> Perubahan Perilaku (Puncak Sukses).
  4. Bakat -> Pendidikan -> Lingkungan -> Perubahan Perilaku (Puncak Sukses).
  5. Potensi Alamiah -> Pendidikan Ilmiah -> Perilaku Amaliah -> Perubahan Perilaku (Puncak Sukses).
 SOP PEMBERDAYAAN MANUSIA :
  1. Psikologi : Potensi -> Fokus Stimulasi -> Responsi.
  2. Hukum : Potensi -> Fokus Stimulasi -> Konsekuensi.
  3. Filsafat : Potensi -> Fokus Stimulasi -> Visi.
  4. Pendidikan : Potensi -> Fokus Stimulasi -> Kompetensi.
  5. Manajemen : Potensi -> Fokus Stimulasi -> Prestasi.
  6. Karakter : Potensi -> Fokus Stimulasi -> Reputasi.
Catatan :
Betapa pentingnya mengenali potensi  dan bakat terlebih dahulu sebelum melangkah memberdayakan dan mengembangkan diri guna mewujudkan visi dan meraih prestasi.

SUMBER

Kantor Pusat DMI
GRAHA POGUNG LOR No. 2,3,4, Lantai 1,
Jl. Ringroad Utara, Pogung Lor, Yogyakarta
Contact Person : Richy (08562567061 / 08159634035)

Kamis, 29 Oktober 2015

POTENSI TINGGI BERAWAL DARI SIDIK JARI

Hampir sebagian besar kita selalu ingin mengukir prestasi. Betapa senangnya disebut sebagai orang yang berprestasi, dan betapa bangganya punya anak yang juga berprestasi. Karena semua orang ingin berprestasi maka yang namanya prestasi haruslah diperjuangkan. Semakin banyak orang yang ingin berprestasi maka semakin tinggi tingkat kompetisi. Semakin tinggi tingkat kompetisi maka harus semakin tinggi dan gigih pula upaya yang harus dilakukan. Sejauh manakah upaya kita selama ini dalam rangka menggapai suatu prestasi ?

Ada konsep tiga P yaitu Potensi, Proses, Prestasi. Prestasi adalah performa seseorang atas penguasaan sesuatu hal. Prestasi yang tinggi yang telah tercapai biasanya disebut sebagai kesuksesan. Sukses adalah hal yang terbaik yang kita miliki. Kebanyakan dari kita selalu menyamakan pengertian prestasi dengan potensi. Prestasi yang tinggi bisa lebih mudah dicapai bila berpijak pada potensi yang tinggi pula. Pertanyaannya adalah bagaimanakah seseorang bisa mengetahui potensi terbaik yang dimilikinya ? Biasanya adalah dilihat dari prestasi tinggi yang telah dimilikinya. Contohnya: Anak saya pandai matematika, maka pasti ia berpotensi di bidang matematika; Anak saya senang bermain musik, maka pasti anak saya berpotensi di bidang musik. Dalam contoh pertama tersebut makna prestasi disamakan dengan makna potensi, sedangkan pada contoh kedua makna kesenangan disamakan dengan makna potensi. Potensi adalah suatu kondisi terawal yang dimiliki oleh seseorang. Kondisi terawal yang terbaik yang dimiliki seseorang adalah bakat. Bakat sebagai potensi inherent sangatlah baik untuk dijadikan dasar dan pijakan dalam rangka pencapaian prestasi.

Ada cara lain untuk mengetahui potensi seseorang disamping cara-cara identifikasi melalui prestasi yang telah dimiliki selama ini. Cara tersebut sangat berguna bagi mereka yang selama ini memang belum mampu menunjukkan prestasi unggulannya. Sidik jari seseorang diciptakan oleh Tuhan pasti ada maksud dan tujuannya. Mengapa kepolisian di seluruh dunia memakainya sebagai identifikasi seseorang ? Mengapa presensi (daftar hadir) perkantoran memakainya ? Mengapa mobil mewah di negara maju menggunakannya sebagai kunci ? Mengapa laptop sekarang ini menggunakan sebagai pasword ? Setelah diteliti dan dicermati oleh para ahli, ditemukan bukti bahwa : Pertama, sidik jari tidak pernah berubah. Kedua , tidak ada yang sama walau ia kembar sekalipun. Ketiga, hanya dimiliki oleh makhluk bernama manusia. Stelah dicermati dari ketiga hal tersebut maka muncul pertanyaan: Apa yang membedakan manusia dengan yang bukan manusia selain dari sidik jarinya. Salah satu jawabannya adalah otaknya. Dari otak muncul kreatifitas, ide-ide cemerlang dan kualitas kecerdasan dan pemikiran manusia. Puncak peradaban makhluk ada di manusia dan puncak peradaban manusia ada di dalam otaknya. Pertanyaan berikutnya : Adakah hubungan otak manusia dengan sidik jarinya ?

Marcello Malpighi (1686) Profesor Anatomi di Universitas Barcelona. Yang pertama kali mengobservasi sejarah sidik jari melalui mikroskop. John E.Purkinje (1823) Profesor Anatomi di Universitas Breslau. Yang pertama kali mengklasifikasikan pola sidik jari kedalam sembilan sistem kategori. Dr. Henry Fauld (1880) Rumah sakit Tsukji, Tokyo; artikel tentang Naturalis. Mengusulkan pengambilan sidik jari dalam bidang kriminal. Sir Francis Galton (1892) Antropolog;  Sidik jari merupakan publikasinya yang menonjol. Jika Harold Cummins adalah bapak dermatoglifika, Galton adalah penemu. Metode praktis pertama tentang identifikasi sidik jari, menggunakan tata nama dasar (telapak, putaran, lingkaran). Secara ilmiah menunjukkan permanensi sidik jari, penelitian tentang anak kembar yang pertama. Berdasarkan statistiknya, probabilitas memiliki sidik jari yang sama persis adalah 1 : 64 milyar. Harold Cummins (1926) Yang pertama kali menciptakan kata Dermatoglifika; menemukan bahwa kasus kromosom atau otak abnormal berhubungan dengan sidik jari yang tidak biasa. Pada usia 13 minggu sebagai embrio di dalam rahim, garis kulit mulai tampak dan kemudian lengkap menjelang 21 sampai 24 minggu. Ini berkaitan dengan perkembangan otak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tahap prenatal, hubungan otak dengan sidik jari sangatlah jelas adanya. Sehingga untuk mengetahui potensi otak seseorang, sidik jari bisa mewakili, tidak perlu melakukan bedah otak secara fisik. Sedangkan pada tahap postnatal, aspek minat, intensitas dan kualitas pendidikan, proses interaksi dengan lingkungan, sangatlah mempengaruhi capaian prestasi puncak seseorang. Sukses adalah kombinasi optimal antara bakat. minat dan cara hidup yang sehat. Sudahkah anda mengenali potensi anda ?

Kantor Pusat DMI
GRAHA POGUNG LOR No. 2,3,4, Lantai 1,
Jl. Ringroad Utara, Pogung Lor, Yogyakarta

Contact Person : Richy (08562567061 / 08159634035)

PRO KONTRA FINGERPRINT TEST


INTRODUCTION.

Sudah menjadi hal yang wajar bila ada barang baru pasti ada pro dan kontra. Terlebih produk itu bersifat padat teknologi dan padat harga (mahal). Terhadap cara dan tahap pembelian komputer saja terkadang didalam suatu keluarga masih banyak yang pro dan kontra. Mau pilih merek yang ternama harganya mahal, mau beli yang murah kok takut tidak berkualitas, mau beli merek yang baru belum teruji, sementara mau beli merek yang lama kok model dan serinya sudah tidak lagi up to date, mau beli yang gress dan up to date juga mahal (bahkan cara menggunakannya juga sudah menggunakan cara yang baru yang mungkin kita masih ragu dan belum familier). Setelah mau beli, juga masih pikir-pikir. Beli yang portable berupa laptop yang bisa dijinjing kemana-mana atau mau beli yang desktop yang tidak bisa diangkat kemana-mana.

Yang menjadi tidak wajar adalah bila pro dan kontra itu sudah menjurus kepada debat kusir dan emosi yang tidak menunjukkan tingkat kedewasaan yang memadai. Sebagian dari kita masih sangat sekuler saat berdebat karena belum mampu memaknai dan mengamalkan prinsip perbedaan pendapat adalah rahmat, yang pintar menjadi sombong karena merasa paling tahu sementara yang pas-pasan merasa perlu juga untuk unjuk kebolehan seberapun bekal yang dimilikinya . Sehingga keduanya merasa paling benar sekaligus perlu manyalahkan pihak lain. Kalau kondisinya sudah seperti itu pastilah pilihan kata-kata yang tidak pantas dan tidak santun akan keluar dengan entengnya. Dan saya yakin ketika waktu kemudian berlalu mereka akan menertawai diri mereka masing-masing (atau bahkan masih saling mengolok dan mempermalukan pihak lain).

Saya berpendapat pada akhirnya kita akan tetap menjadi diri kita sendiri-sendiri dan apapun keputusannya kitalah yang harus memutuskan sendiri sekaligus siap menerima apapun konsekuensinya (tertinggal atau maju, terdepan atau terbelakang, kuno atau modern, paham teknologi atau gagap teknologi, menjadi orang yang cepat atau menjadi orang yang lambat, berpikir menjadi positif atau berpikir menjadi negatif).

METODA MENGENALI BAKAT.

Bakat adalah kemampuan bawaan / alamiah yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih agar terwujud (sumber Alex Sobur, 2003, hal 180). Sementara menurut Bannet (1952) Bakat adalah kondisi atau rangkaian karakteristik yang dipandang sebagai gejala kemampuan individu untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau serangkaian respon melalui latihan-latihan.

Ada tiga tahapan kemajuan ilmu pengetahuan untuk mengenali bakat seseorang. Pertama, adalah pengenalan bakat berbasis pengalaman (traditional experience). Ini adalah upaya orangtua untuk mengenali bakat anaknya sejak dalam kandungan sampai ia dewasa, sejauh masih hidup berdampingan dan bersama-sama dengan kedua orangtuanya. Keunggulannya sangat akurat, tetapi bisa diketahui setelah anaknya menjadi orang yang sukses atau menjadi orang yang gagal. Ketika sukses orangtuanya akan memberikan penilaian benar bakat anak saya sungguh sesuai dengan apa yang saya duga, sementara bila gagal orangtua akan mengatakan sudah saya duga karena kehidupan anak saya tidak sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Anehnya apapun pernyataannya keduanya diberikan saat anak sudah terlanjur sukses atau terlanjur gagal, sehingga nampak nyata bahwa perjalanan kehidupan yang seperti itu tidak ada aspek perencanaan hidup tidak bay design tidak ada planning dan sangat alamiah. Kelemahan model pengenalan bakat berbasis pengalaman adalah membutuhkan waktu yang sangat lama, tidak efisien dan tidak ada pengakuan baik legal formal maupun sosial psikologis dari pihak luar. Orangtua mengenali bakat anaknya dianggap sudah wajar dan bersifat subyektif, alamaiah dan sangat personal (sulit diduplikasi dan sulit diaplikasikan bagi anak yang lainnya). Kedua, adalah pengenalan bakat berbasis tes (wawancara maupun tertulis). Keunggulan metode ini adalah bisa diaplikasikan kepada siapapun sejauh peserta tes bisa membaca, menulis dan berhitung. Bisa menggambar dan berbicara. Tetapi bagi anak usia balita maupun batita alat uji tersebut belum bisa digunakan. Pertanyaannya adalah apakah anak balita dan batita tidak perlu dikenali bakatnya ? Apakah orang dewasa yang tidak bisa calistung, tidak bisa menggambar atau tidak bisa bicara itu berarti tidak memili bakat ? berarti harus ada alat jenis lain yang bisa digunakan untuk mengenali bakat mereka itu. Kelemahan alat tes tersebut juga sangat bergantung pada kondisi kejiwaan seseorang pada saat di tes. Pada kondisi sedih dan sakit tentu hasilnya akan rendah. Pada kondisi gembira dan sehat tentu hasilnya akan baik. Sedangkan pada kondisi dipersiapkan oleh sang pakar hasil tesnyanya akan semakin sempurna walau sesungguhnya masih dalam kondisi tidak maksimal. Kesimpulannya adalah mudah berubah-ubah dan tidak stabil. Ketiga, adalah pengenalan bakat berbasis deteksi dengan teknologi. Alat ini mampu menggenapi dan menyempurnakan apa yang menjadi kekurangan pada tahap pengenalan bakat yang pertama maupun yang kedua. Dengan deteksi teknologi, pengenalan bakat yang membutuhkan waktu yang sangat lama (bertahun-tahun) akan menjadi lebih cepat. Yang berubah-ubah menjadi lebih baku dan permanen (karena bakat bersifat alamiah dan bawaan). Balita maupun dewasa yang tidak bisa calistung, tidak bisa menggambar dan tidak bisa bicara, tetap bisa dideteksi bakat alamaiahnya secara ilmiah. Anak autis atau anak yang berkebutuhan khusus lainnya juga bisa dideteksi dengan alat ini. Caranya adalah dengan menganalisa kesepuluh sidik jari tangan melalui scaner, kemudian diproses melalui sistem komputer yang handal dan akan menghasilkan peta potensi diri (bakat) otak kanan atau otak kiri serta kedelapan kecerdasan versi Howard Gardner (Multiple Intelligence). Bagi orang tertentu, katanya kelemahan alat ini adalah relatif cukup mahal. Tetapi bagi sebagian yang lain mengatakan bahwa harga yang ditawarkan adalah sangat sebanding dengan manfaat penting yang akan diterima, apalagi untuk kepentingan pemilihan pendidikan dan karir bagi masa depan anak-anak dimana kompetisi hidup semakin ketat dan kompleks.

BAKAT DAN PENDIDIKAN ANAK-ANAK.

Ada dua cara pengembangan bakat menuju capaian prestasi puncak yang diinginkan. Pertama, adalah melalui proses edukasi personal, yaitu tingginya komitmen diri untuk mengenali bakat, kemudian tumbuhkan minat yang sesuai dengan bakatnya, berikutnya adalah menjagai sikap agar tetap sungguh-sungguh dan profesional untuk konsisten pada jalur yang telah ditetapkan. Ada tiga variabel pada model pertama ini yaitu : Bakat, Minat dan Sikap. Dengan komitmen dan konsistensi yang tinggi maka kecenderungan pencapaian prestasi puncak anak akan relatif mudah diraih. Ada sebagian kita yang masih memiliki persepsi keliru bahwa minat anak kita sering dianggap bakat. Minat dan bakat adalah sesuatu yang berbeda. Kedua, adalah melalui proses edukasi kultural, yaitu mengenali bakat terlebih dahulu, kemudian mencari pendidikan yang sesuai, berikutnya adalah menetapkan lingkungan yang mendukung atas bakat dan pendidikan yang kita pilih. Ada tiga variabel pada model yang kedua ini yaitu : Bakat, Pendidikan dan Lingkungan. Dengan komitmen dan konsistensi yang tinggi maka kecenderungan pencapaian prestasi puncak anak akan relatif mudah diraih. Dari kedua model edukasi tersebut dapat disimpulkan betapa pentingnya mengenali bakat anak-anak kita terlebih dahulu sebelum melangkah pada proses edukasi yang berikutnya. Memilih pendidikan itu penting, tetapi mengenali bakat terlebih dahulu itu jauh lebih penting. Semakin dekat bakat dengan cita-cita maka semakin mudah untuk meraihnya.

BAKAT DAN KARIR / PERSIAPAN PENSIUN.

Bagi anda yang ingin menjadi pegawai dimanapun anda akan bekerja, maka potensi otak kiri harus lebih dominan dari pada potensi otak kanan. Dan bagi anda yang akan mencoba menjadi pengusaha, potensi otak kanan harus lebih dominan bila dibandingkan dengan otak kiri. Dan itu bisa diketahui melalui deteksi dermatoglyphics multiple intelligence (DMI). Anda tidak harus mengubah potensi anda, tetapi anda tinggal mengembangkan saja apa yang sudah menjadi potensi unggulan anda. Mengembangkan bakat unggulan akan relatif lebih mudah bila dibandingkan dengan mengembangkan bakat lemah anda. Sekali lagi bakat jangan dilawan (diubah) tetapi dikembangkan saja sesuai dengan bakat unggulan yang telah tersedia dan telah dikenali. Jenis karir dan bidang usaha bisa dilihat dan bisa dipilih melalui kedelapan kecerdasan yang ada.

Bagi anda yang akan memasuki usia pensiun pun demikian, anda harus memilih jenis aktifitas yang sesuai dengan bakat anda. Dengan demikian hidup lebih bisa dinikmati dan dikembangkan. Kesehatan dan kesejahteraan lahir dan batin akan lebih mudah untuk diwujudkan dan itu semua membutuhkan suatu ikhtiar yang tidak reguler. Kalau anda ingin hasil yang luar biasa maka jangan melakukan dengan cara yang biasa.

Apapun pilihan anda, mengenali bakat itu jauh lebih baik dari pada tidak kenal sama sekali. Peduli pada diri sendiri secara optimal adalah bagian dari persiapan menuju masa depan yang jauh lebih baik. Dan kesuksesan itu akan datang dengan dipersiapkan sekaligus diperjuangkan, tentu dengan ijin Tuhan YME melalui kemajuan perkembangan ilmu dan teknologi.

Anda berminat silahkan mencoba selagi masih ada kesempatan (sekarang kondisi anda masih sehat, masih cukup rezeki, punya masa depan dan sementara pelayanan kami pun masih tersedia). Bila anda belum berminat atau bahkan tidak akan pernah berminat sekalipun, toh selama ini kita tidak pernah punya masalah dan tidak pernah terlibat konflik yang merusak tali silaturahmi. Apapun pilihan anda, kami menghargai, menghormati dan menghaturkan banyak terimakasih, Semoga Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita semua. Amiin.


SUMBER

Kantor Pusat DMI
GRAHA POGUNG LOR No. 2,3,4, Lantai 1,
Jl. Ringroad Utara, Pogung Lor, Yogyakarta

Contact Person : Richy (08562567061 / 08159634035)

MULTIPLE INTELLIGENCE SUATU KECERDASAN TENTANG MULTI POTENSI


Di era reformasi ini semua sudah berubah. Dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Stasiun TV sawasta banyak bermunculan dan kita bebas memilih untuk menikmatinya. Organisasi kewartawanan juga muncul dengan merek yang lainnya, tidak lagi tunggal (pada awalnya ada yang menyebutnya kembar, ada juga yang menyebutnya tandingan). Organisasi pengacara (dunia hukum) pun demikian, tidak lagi tunggal. Semua itu menggambarkan telah ada pergeseran dan perubahan. Banyaknya pilihan menggambarkan adanya kemudahan bagi penggunanya, adanya kompetisi yang akan melahirkan kreasi. Monopoli jelas-jelas akan memasung kreasi dan kebebasan dalam memilih. Dahulu organisasi guru hanya PGRI, sekarang ada PGTT (Persatuan Guru Tidak Tetap). Ilmu pengetahun tumbuh dan terus berkembang, cara pandang seseorang juga demikian. Sudah tidak lagi zamannya menggunakan ilmu yang basi untuk menghadapi tantangan hidup yang baru. Pilihan karir tumbuh mekar beragam sesuai dengan keberagaman kebutuhan manusia yang juga tumbuh berkesinambungan.

Multiple intelligence adalah sebuah alternatif dalam rangka menembus suatu kebekuan. Setiap orang adalah cerdas dalam bidang tertentu. Karena setiap orang adalah cerdas maka tidak ada kebekuan dan tidak stagnan. Setiap orang pasti punya bakat istimewa. Dan cara mengenali bakat seseorang juga sangat beragam dan berbeda-beda. Sekarang ini telah muncul teknologi cara mengenali bakat seseorang. Produk ini dihasilkan oleh para ahli dibidangnya (berbasis ICT), tentu bagi orang yang gagap teknologi sulit untuk memahami. Penggunanya juga sudah banyak menyebar. Mereka merasakan dan mengakuinya, tetapi anehnya ada pihak yang gagap teknologi dan belum menggunakan produk itu sudah berkomentar yang aneh-aneh (dengan cara pandang ilmu yang lama), bahkan ada yang emosi dengan mengatakan pengujinya sudah mendapatkan pengesahan dari lembaga..... (tertentu) belum?. Dahulu Thomas Alpha Edison menemukan lampu pijar juga tidak berbekal pengesahan. Einstein, Graham Bell, Newton, dan Tokoh Besar lainnya, bekalnya adalah kegigihan, ketekunan, kecerdasan kemudian penemuan. Setelah itu baru diuji dilapangan kemudian ada pengakuan. Bukan pengakuan terlebih dahulu baru berbuat, bukan pengesahan terlebih dahulu baru berjalan. Toh suatu produk kalau tidak bermanfaat pada saatnya pasti akan ditinggalkan oleh para konsumennya (oleh masyarakatnya). Itu menggambarkan bahwa para penguji yang sejati adalah para konsumen, tentu konsumen yang cerdas (tidak sekedar pengamat yang cerdas). Ada tiga cara mengadakan suatu pengujian, yaitu Uji Ilahiah, Uji Ilmiah dan Uji Alamiah. Ketiganya berjalan simultan secara proporsional dalam bidangnya masing-masing. Ada Tesa (Pro), Antitesa (Kontra) dan Sintesa (Keseimbangan baru). Sempoa, tergantikan oleh kalkulator. Mesin ketik tergantikan oleh komputer. Lampu petromak tergantikan oleh listrik. Disket tergantikan oleh flashdisk. Wesel tergantikan oleh ATM. Telegram indah tergantikan oleh SMS, dan seterusnya. Apakah masih kurang bukti bahwa dunia itu sudah berubah ?

MULTI KARIR

Kesuksesan seseorang sesungguhnya adalah buah (hasil) dari kombinasi yang optimal antara bakat, minat dan cara hidup yang sehat. Kreatifitas adalah salah satu bentuk dari sekian bentuk cara hidup yang sehat. Orang bila tidak kreatif akan mudah jenuh, malas dan selalu merasa buntu bila menemukan suatu masalah dalam hidupnya. Kreatifitas bisa melahirkan gagasan baru dan bahkan produk baru (penemuan baru yang implementatif fungsional). Dengan kreatifitas akan lahir produk baru, kebutuhan baru dan tentu profesi yang baru. Pilihan karir akan semakin terbentang lebar dan jalurnya (jalur karir) akan semakin panjang. Kompetisi akan semakin tinggi. Dalam situasi seperti itulah maka kesempatan meraih sukses akan lebih mudah digapai bagi mereka yang memiliki pandangan tentang multi karir. Karir bisa ditempuh dan dijalani di banyak tempat. Loyalitas adalah penyajian produktifitas kerja dan kesantunan dalam membangun komunikasi. Selama seseorang masih memegang nilai-nilai produktifitas kerja dan kesantunan dalam berkomunikasi, maka ia akan diterima dibanyak komunitas dan dibanyak tempat. Menjadi suatu pemikiran yang mendesak ketika seseorang berada dalam suatu komunitas (organisasi) yang jalur karirnya teramat panjang, apalagi teramat rumit dan tidak jelas, untuk menjalankan konsep multi karir. Tentu dengan tetap menjunjung tinggi etika yang profesional, bekal intelektual, pembagian waktu proporsional, komunikasi efektif antarpersonal dan jaringan yang sangat kontekstual.

MULTI ORGANISASI

Dengan tumbuhnya kreatifitas baru, dan lahirnya produk baru, serta diikuti pasar yang baru dan karir yang baru. Maka akan muncul tuntutan tentang organisasi yang juga baru. Tuntutan itu muncul bisa karena suatu kepentingan sepihak (tidak ada sendi kehidupan tanpa kepentingan sama sekali), bisa juga karena gerakan alamiah karena suatu proses akulturasi budaya. Bisa budaya dalam industri, teknologi dan dalam seni sekalipun. Budaya berpikir dan budaya mengelola aplikasi pikiran itu sendiri yang sering disebut organisasi. Organisasi adalah kumpulan dari manusia, kalau manusianya tidak kreatif maka organisasinya jelas tidak akan kreatif juga. Kalau masyarakatnya sudah kreatif sementara organisasinya tidak kreatif maka organisasi tersebut akan segera ditinggalkan dan akan segera muncul organisasi baru. Organisasi yang tidak kreatif bisa menjelma dalam bentuk perusahaan, lembaga, institusi, akademi, perguruan, yayasan, universitas, himpunan, ikatan, asosiasi, bahkan dalam bentuk organisasi profesi sekalipun. Kampus (kumpulan para ilmuwan dan kaum intelektual) sebagai induk yang melahirkan organisasi profesi saja bisa tutup kalau ia tidak kreatifapalagi sekedar organisasi profesi. Tidak ada yang tidak mungkin dalam era penuh persaingan dan perubahan ini. Yang bisa bertahan adalah mereka yang kreatif, berani berubah, berpikir positif dan memiliki daya juang yang tinggi (EQ dan AQ) tentu juga atas ijin Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan itu Esa, tetapi tidak ada Organisasi yang Esa, tidak ada lagi organisasi profesi yang tunggal bagi mereka yang berpikir dan bertindak kreatif.

Perbedaan pendapat adalah rahmat adalah suatu ungkapan yang santun dalam rangka membuka jendela kreatifitas, bahwa di dunia sana telah terjadi perubahan. Bahwa apa yang saya yakini sekarang ini sangat bisa tidak diyakini oleh yang lain pada saat atau waktu yang berbeda bahkan pada saat dan waktu yang sama sekalipun. Hidup adalah pilihan, bagimu agamamu dan bagiku adalah agamku. Untuk urusan besar bernama agama saja kita diberi kebebasan memilih apalagi hanya untuk sekedar urusan dunia, yaitu dunia profesi. Kebenaran harus kita serahkan kepada Tuhan (bila kita masih merasa memiliki Tuhan), kepada waktu (diuji oleh waktu), kepada masyarakat (diterima atau tidak) dan kepada nurani kita masing-masing (ketulusan hati). Sekali lagi orang yang maju dan bisa berkembang adalah orang yang kreatif, optimis, berpikir positif (open mind) dan tidak mudah berprasangka buruk pada siapapun (tidak suudzon).

Kesimpulannya adalah dengan Multiple Intelligence akan melahirkan kreatifitas baru, cara baru, produk baru, kemanfaatan baru, karir baru dan organisasi baru. Multiple Intelligence, Multi Karir dan Multi Organisasi adalah serangkaian budi daya kreatif manusia yang dapat mengantarkan pada peradaban yang lebih dinamis, lebih berkualitas dan lebih beradab.

Semoga tulisan ini mampu mengurangi rasa picik kita dalam menyikapi perbedaan dan perubahan yang sering terjadi. Terimakasih masa lampau dan selamat datang masa depan. Selamat berkarya untuk kita semuanya di masa kini !



SUMBER

Kantor Pusat DMI
GRAHA POGUNG LOR No. 2,3,4, Lantai 1,
Jl. Ringroad Utara, Pogung Lor, Yogyakarta


Contact Person : Richy (08562567061 / 08159634035)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes